Edy Syam - Menyembah Nikmat Atau Pemberi Nikmat
Menyembah Nikmat atau Pemberi Nikmat - Contoh berikut ini, sekalipun buruk, namun tak jadi soal
dikemukakan di sini. Apakah-Anjing dengan keburukan dirinya-lebih memperhatikan
nikmat atau yang memberi nikmat kepadanya? Ia tidak menyembah kenikmatan.
Dengan kata lain, ia menyembah dan tunduk pada pemberi nikmat. Ia lebih
cnderung pada tuannya ketimbang pada makanan.
Alangkah banyak pemilik rumah yang lupa memberi makan
anjingnya. Namun begitu, sang anjing tidak lantas meninggalkan-nya. Melainkan
menunduk-nunduk dihadapannya dan menjilat-jilati kakinya, serta berputar-putar
sambil menggerak-gerakkan ekornya.
Binatang ini tak punya pengetahuan lebih dari itu. Sedangkan
engkau, wahai manusia ! dengan akal yang diberikan Allah kepadamu, mengapa
engkau melupakan yang memberi nikmat kepadamu? Engkau tak tahu pemilikmu dan
telah tahu arti “Tiada Tuhan selain Allah” apakah perhatianmu pada knikmatan
lebih fokus ketimbang pada Yang memberi nikmat?
Sesungguhnya nikmat itu baik. Sebab, itu datang dari Allah.
Namun, bersyukurlah pada Allah dan pujilah Dirinya. Niscaya Dia akan menambah
nikmat kepadamu sebgaimana dalam firman-Nya “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. (Ibrahim: 7)
Diriwayatkan, salah satu penyebab seorang mendapat siksa
kubur adalah kekufurannya terhadap nikmat. Maka berhati-hatilah kalian agar
jangan sampai kufur terhadap nikmat. Terimalah roti dan hormatilah.
Berhati-hatilah agar roti itu tidak jatuh di kakimu..
Tag :
agama islam,
artikel islami
0 Komentar untuk "MENYEMBAH NIKMAT ATAU PEMBERI NIKMAT"